Hahaha….
Aku tertawa senang karena nilaiku kali ini memuaskan. Tapi aku selalu ingat
bahwa tidak boleh sombong.
Tapi
aku tiba-tiba tersentak. Mama pernah bilang padaku, bahwa pada tahun ajaran
kali ini aku sudah dipastikan tidak akan liburan. Karena apa? Karena Kak Hafiz,
kakak laki-lakiku akan pergi ke Jepang karena mendapat beasiswa. Jadi, mama
harus mengantar Kak Hafiz ke bandara yang letaknya sangat jauh dari rumahku.
Aku
masuk kamar dengan perasaan tidak enak. Masa sih kali ini tidak ada liburan? Aku
tak bersemangat dan langsung tidur tanpa makan dan mengganti pakaian. Dalam
tidur, aku bermimpi liburan ke Korea, bertemu para personil SNSD (Girls Generation), ke Jepang bertemu
anak-anak AKB48 dan ke Amerika bertemu Greyson Chance dalam satu waktu. Aduh,
duh, duh… ternyata cuman mimpi.
Pukul
5 sore aku bangun, mandi, salat ashar lalu tidur lagi. Pukul 7 malam aku makan
malam, nonton dan tidur (lagi!). sebelum tidur aku melihat lemari pakaianku.
Soalnya ingin mengambil handphone yang sengaja aku sembunyikan. Eh! Kayaknya
bajuku berkurang deh. Tapi biarin aja, kan aku nggak bakal jalan-jalan. Buat
apa baju?
Saat
aku tidur-tiduran di kasur sambil ngeliat handphone aku langsung baca kata-kata
rutin aku yaitu ‘buset dah!’. Gimana nggak kayak gitu coba, SMS begitu banyak.
“Za,
rangking berapa?”
“Za,
liburan kemana?”
“Za,
nilainya berapa?”
Dan
lain-lain yang akhirnya aku hapus semua. Tanpa basa-basi aku melempar HP itu ke
got (sebutan aku untuk lantai kamar) dan langsung bermolor ria.
Beberapa
saat kemudian, aku mendengar seseorang membuka pintu kamarku. Bayangannya
seperti bayangan mama, namun aku hiraukan karena aku sudah terlanjur mengantuk.
Paginya
sehabis solat subuh, aku langsung nolongin mama menyiapkan sarapan pagi. Ada
yang aneh lagi! Mama masak banyak banget. Saat aku tanya, mama cuma tersenyum.
Lagi-lagi tak aku hiraukan.
Saat
sarapan pagi berlangsung, aku ngambek abis-abisan. Mama, papa dan Kak Hafiz
sudah rapi, cantik dan ganteng. Sedangkan aku? Boro-boro rapi deh. Mandi aja
belum.
Seusai
makan, mama menyuruhku untuk mandi. Aku tak mau. Mama membujukku dan berjanji
akan jalan-jalan ke mall setelah Kak Hafiz diantar ke bandara. Akhirnya aku mau
dan langsung kocar-kacir untuk mandi. Setelah mandi, aku mencari baju warna
pink. Tapi, lho! Kok nggak ada dan bajuku cuman tinggal beberapa helai.
Akhirnya aku memakai baju yang berwarna hijau dengan celana jeans longgar dan
jilbab warna senada. Tak lupa aku membawa dompet dan HP yang baru saja aku
ambil dari got.
Baru
saja keluar rumah, aku langsung dapat surprise
sepatu baru. Waaah senangnyaaa… Sepatu kets yang warnanya senada dengan baju
yang sedang aku pakai. Hore!!!! Aku tersenyum sambil memasang sepatu cantik
itu. Benar-benar yang aku suka.
Aku
menaiki mobil dengan perasaan senang. Tak ku sangka. Ternyata walaupun tak ada
liburan aku tetap mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Saat sudah setengah
jalan, aku melihat plang jalan. Jika membelok ke kanan, maka aku akan tiba di
bandara. Aku menggesek-gesekkan tangan karena dingin. Tapi, uups! Papa membelok
ke kiri.
“Pa,
kan harusnya ke kanan” kataku. Papa hanya tersenyum bersama Kak Hafiz dan mama.
Ada apa ya? Akhirnya aku tidur.
“Za-za..
kita sudah sampai” ujar mama setelah sekian lama aku tertidur.
“Ha?
Sampai di bandara ya?” tanyaku. Mama menggeleng lalu mengajakku keluar mobil.
Bukan bandara yang ada dihadapanku. Namun sebuah bangunan luas yang diatasnya
diberi nama dengan huruf yang sangat besar. ‘My Wonderfull Holiday’. Aku mengucek mata berkali-kali untuk
meyakinkan.
“Aku
dimana ma?” tanyaku. Mama malah menyuruhku untuk mengikutinya bertemu dengan
seseorang yang nyatanya bernama Bu Risna.
Bangunan
itu ternyata adalah asrama liburan yang hanya terisi siswa-siswi yang sedang
berlibur. Bu Risna adalah ketua pengurus asrama ini. Mama telah mendaftarkan
aku sejak 3 bulan yang lalu. Katanya, di asrama ini aku akan tinggal selama
beberapa hari. Nah disamping itu, aku juga akan diajarkan berbagai macam hal,
misalnya bertani, memancing, berkebun dan bahkan akan diajak untuk mengunjungi
pabrik-pabrik yang ada disekitarnya. Pokoknya, mama menjamin aku akan suka.
Awalnya,
aku mengelak karena aku tak bawa baju selain yang aku pakai saat ini. Namun
betapa terkejutnya aku saat mama mengatakan bahwa travel bag yang ada di bagasi adalah pakaianku. Bukan pakaian Kak
Hafiz. Dan mama juga bilang kalau sebenarnya Kak Hafiz pergi ke Jepang semester besok. Ya
ampuuuuuunnnn…. Aku nyaris pingsan karenanya.
Setelah
mama, papa dan Kak Hafiz pergi, aku dan para peserta liburan lainnya
dikumpulkan untuk pembagian kamar. Saat melihat mading asrama, namaku terletak
pada kamar ‘Mawar’ bersama dengan seorang anak yang bernama Rissa. Rissa adalah
peserta liburan yang berasal dari Denpasar, Bali. Karena hari ini tak ada
kegiatan, para peserta diperbolehkan untuk mandi, bersantai dan beradabtasi
dengan sekamarnya. Syukurlah, aku dan Rissa cepat akrab karena perbedaan
diantara kami.
Saat
makan malam, aku mulai mengenal banyak teman. Dua diantaranya adalah Dinda dan
Ayu. Mereka adalah teman Rissa yang sama-sama dari Bali. Bahkan Rissa, Dinda
dan Ayu bersekolah di sekolah yang sama.
Teman
lain yang aku kenal adalah Fitra, Rio, Mutia, Grey, Aisyah, Annisa dan Jery.
Mereka semua teman-teman yang kebetulan makan dan kamarnya berdekatan denganku.
Setelah makan malam, aku, Rissa dan teman-teman yang lainnya menonton sebentar
lalu tidur karena tak sabar untuk acara esok hari. Saking senangnya disini, aku
sampai lupa memberitahu mama akan keadaanku saat ini.
***
Hari
pertama beractivitas di My Wonderfull
Holiday
Aku
dan Rissa bangun pukul 5 pagi. Dia langsung mandi dan menonton televisi.
Sedangkan aku mandi dan salat subuh.
Pukul
7 pagi, semua peserta harus berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi. Lagi-lagi
aku dan Rissa duduk berdampingan. Menuku kali ini adalah ikan goreng, tahu, tempe
dan sayur bayam. Nyam… nyam… nyam…
Pukul
8 pagi, aku dikumpulkan lagi untuk keluar ruangan. Acara yang akan aku hadapi
adalah ke tempat sampah.
“Anak-anak,
kita akan pergi ke taman yang ada disekitar sini. Kalian harus mengumpulkan
sampah sebanyak-banyaknya walaupun menjijikkan. Bayangkan jika sampah dibiarkan
begitu saja? Bumi dan lingkungan kita akan membusuk dan kotor. Yang akan
terjadi apa? Kita akan terkena sakit” ucap Bu Risna dengan pengeras suara.
“Itu
sangat menjijikkan” komentar Ayu dan pekerjaan pun dimulai. Aku dan yang
lainnya memungut sampah dari mana saja. Mulai dari tong sampah, kali, bahkan
sampah menggali tanah.
Bu
Risna menamakan ini sebagai “LaSam” yang artinya mengolah sampah. Kata Bu Risna
juga ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi sampah dan mencari
keuntungan. Pertama-tama, aku disuruh untuk mencuci semua sampah itu dengan
bersih. Lalu, sampah itu digunting sesuai pola dan dijahit lalu treng teng
teng…. Jadilah dompet dari sampah.
Aku
sadar, ini adalah cara yang cukup tepat untuk menyelamatkan bumi.
Alhamdulillah, aku sudah punya satu ilmu untuk membuat bumi tetap asri. Setelah
membuat dompet sampah, aku dan peserta lainnya segera berkumpul lagi. Dan
lagi-lagi kelompok diacak. Ini dilakukan agar kami bisa lebih dekat dan saling
mengenal.
Setelah
itu, aku masuk ke dalam aula. Disana Bu Risna dan beberapa guru yang lainnya
menjelaskan pada kami tentang ozon. Ternyata ozon di bumi kita ini semakin
menipis akibat ulah kita sendiri. Karena parfum yang menguap, ozon menipis. Lalu
ozon juga sakit dan tak mampu melindungi karena banyaknya asap kendaraan dan
asap rokok yang berkeliaran di muka bumi lalu menguap dan terbang ke langit.
Hal itu membuat ozon menderita dan terluka. Sampah yang dibuang sembarang
tempat juga mengakibatkan banjir saat musim hujan.
Hutan
yang gundul membuat negeri Indonesia tercinta ini makin panas. Tak hanya itu!
Es dibagian kutub bumi juga makin berkurang dari hari ke hari yang membuat
beruang kutub terancam punah. Akibat ulah manusia itu juga, puluhan binatang
dinyatakan punah dan ratusan lainnya berada di ambang kepunahan. Karena es
kutub mencair, air laut naik setiap tahunnya dan banyak pulau-pulau yang ada
dibelahan bumi dinyatakan tenggelam. Hutan adalah paru-paru dunia namun manusia
malah menebangnya dan ini adalah tanda dan peringatan dari Tuhan agar kita harus
menjaga bumi dan lingkungan.
Bu
Santi mengatakan bahwa AC juga membuat ozon menipis. Ditambah lagi sampah yang
bertumpuk-tumpuk dan menggunung karena sampah yang terbuat dari plastic susah
untuk diuraikan oleh partikel-partikel yang ada di dalam tanah. Air di bumi
juga berkurang. Banyak wilayah di Indonesia yang berkekurangan air. Namun di
daerah lain, air malah dibuang-buang. Sangat boros!
Saat
Bu Risna dan guru yang lain menceritakan tentang keadaan bumi, Rissa dan aku
malah menagis karena sedih dengan keadaan bumi yang sekarang. Sangat
memprihatinkan. Nah setelah itu, aku dan teman- teman yang lainnya diajak untuk
kembali ke asrama karena hari sudah mulai beranjak sore. Kami disuruh mandi dan
bersih-bersih. Setelah salat magrib, semuanya sudah stand by di meja masing-masing. Kami menceritakan tentang
pengalaman hari ini. Sangat menyenangkan! Dan lebih menyenangkan lagi karena
malam ini menuku adalah semur ayam dan sayur kangkung. Minumannya adalah teh
manis namun bagi yang ingin teh manis
dingin, silahkan menambahkan es kedalamnya.
Aku
dan kawan- kawan ngomong seru soal bumi dan berjanji untuk selalu menjaga bumi
walaupun kami tak tahu apakah kami sanggup dan bisa untuk melaksanakannya. Yang
penting kan, niat dulu.
Setelah
makan, Bu Melli membagikan brosur acara untuk besok. Wah kami langsung
berkomentar karena acara besok hari adalah ‘NaOn’ yang artinya menanam pohon.
Kami membayangkan bertemu langsung dengan Pak Cacing yang suka membuat tanah subur.
Walaupun terbayang kami, terutama yang cewek, akan berteriak-teriak karena
bertemu Pak Cacing, namun tetap saja kami harus berterima kasih padanya karena
telah menyuburkan tanah.
Esoknya,
aku memakai baju longgar bertuliskan I
Love Boekittinggi, celana jeans longgar dan jilbab kaos hitam lengkap
dengan topi yang bertuliskan My
Wonderfull Holiday. Sedangkan Rissa, memakai jeans selutut, baju oblong
warna hijau, rambutnya dikucir kuda juga lengkap dengan topi My Wonderfull Holiday-nya.
Setelah
sarapan dan pembagian kelompok, aku mulai menggali tanah dengan sekop. Lalu
Rina memasukkan pohon yang akan kami tanam. Aku tak tahu apa nama pohon itu.
Yang jelas, dia sangat berarti karena dapat memberi pasokan oksigen lebih
banyak dari saat sekarang ini. Setelah aku, yang menggali tanah adalah Rina
lalu Silvy kemudian Lola dan Cinta. Saat Cinta menggali tanah, dia berteriak
karena menenukan Pak Cacing yang tiba-tiba nyembul dari tanah. Aku dan Silvy
tertawa bersama. Senangnya hari ini. Hufffftttt….. Aku menghembuskan nafas
karena capek sambil menghempaskan diri di atas sofa kamar.
***
Hari
berikutnya, aku diajak My Wonderfull
Holiday ke karang taruna disekitar. Aku bertemu dengan kakak-kakak yang
aktif di karang taruna ini. Kegiatan yang mereka lakukan banyak sekali. Aku
berkenalan dengan mereka, salah satunya Kak Putri.
Kegiatan
yang ada disini adalah kegiatan yang dapat membuat bumi asri. Para pemuda
menamai karang taruna ini sebagai PPL yaitu Pemuda Peduli Lingkungan. Aku
belajar dan menghargai bumi dengan cara membuat dompet sampah, tas sampah, baju
unik dari barang bekas dan menanam tumbuhan obat. Kata Kak Lia dan Kak Putri,
tumbuhan ini ditanam bukan hanya berguna untuk memberikan oksigen. Namun juga
agar koleksi obat-obatan kelurahan disini jadi bertambah. Sehingga, jika ada
yang sakit cukup dengan obat-obatan dari tumbuhan ini.
Kami
juga menemui ibu-ibu PKK yang membuat berbagai macam bahan-bahan masakan dan
oleh-oleh. Disini dibuat bumbu nasi goreng instant, dompet dan tas anyaman
bambu, juga tas rotan. Ada keripik nangka, keripik salak dan keripik kiwi.
Semua ini dibuat untuk mengurangi pengangguran dan menambah penghasilan ibu-ibu
ini.
Karena
aku dan yang lainnya ikut menolong, jadi kami mendapat bagian. Yaitu satu
bungkus keripik nangka dan Rissa mendapat satu bungkus keripik salak. Kami juga
mendapatkan beberapa buah tas dan dompet anyaman serta sampah. Seruuu… sambil
mengenal dan merawat alam, juga belanja gratis!
Aku
pulang ke asrama dan langsung mandi. Beberapa orang mulai membuka keripik dan
mencobanya. Saat Rissa membuka keripik salaknya, aku juga ikut makan beberapa.
Mmm… Manis dan asin. Pokoknya, rasanya campur sari tapi enak deh!
Esoknya,
aku diajak ke hutan. Kami diajak untuk bertemu dengan hewan-hewan yang
habitatnya disana. Di samping itu, pendamping kami yang bernama Pak Rusdi
menerangkan tentang asal usul dan cerita-cerita menarik dari binatang tersebut.
“Zzzt!”
Sontak
aku teriak karena seekor ular kobra menggigit jari kakiku yang hanya beralaskan
sandal jepit. Syukurlah, para medis cepat sampai ke TKP dan rekreasi ke
hutannya di tunda untuk sementara sampai kakiku selesai diobati.
Alhamdulillah…
Bisa ular kobra itu belum sampai ke urat jantungku. Dan dengan mudah bisanya di
keluarkan. Aku berteriak-teriak saat kakiku di ‘mutilasi’ agar bisa ular kobra
tersebut keluar. Teman-teman yang lain melanjutkan wisata hutannya sedangkan
aku hanya bisa diam sambil meng-SMS mama di balai pengobatan.
Setelah
teman-teman selesai wisata hutan, kami pulang dan menuju kamar masing-masing.
Karena kakiku belum bisa di ajak jalan, jadi aku dipapah oleh Rissa.
Aku
dan Rissa ngobrol seru soal wisata hutan. Bahkan aku sampai menangis karena tak
dapat melihat secara langsung keindahan burung merak padahal hari ini adalah
hari terakhirku. Kapan aku bisa kesini lagi? Aku dan Rissa bertukar kenang-kenangan,
akun Facebook, akun twitter, nomor pin BB, nomor HP dan alamat rumah karena
besok mungkin kami akan berpisah.
Esok
hari, aku dan teman-teman yang lain dijemput keluarga masing-masing. Haru dan
tangis pecah diantara kami. Entah kapan kami akan bertemu lagi. Itu semua
karena kami akan berpisah dan hanya berkenalan dan bercengkrama hanya 4 hari. Saat
mama, papa dan Kak Hafiz datang, aku langsung memeluk mereka. Mereka lalu
menanyakan apakah aku baik-baik saja setelah kejadian ular kobra itu. Aku hanya
tersenyum lalu melangkah hati-hati untuk masuk ke dalam mobil.
Saat
mobil mulai berjalan, aku tersenyum melihat bumi. Dan didalam hati aku berjanji
akan menjaga bumi dan lingkungan ini. Karena disinilah aku tinggal dan hidup. Aku
harus menyayangi dan menjaga bumi, seperti halnya aku menyayangi dan menjaga
orang-orang yang aku kasihi.
***
Hanya
fiksi
hari yang menyenangkan ya ...
ReplyDelete