Skip to main content

Hijaulah Bumiku




“Lisa, temani mama belanja ya!” kata mama saat Lisa sedang asyik membaca majalah.
“Ya, ma” jawab Lisa. Lalu, ia segera ke kamar.
1 jam kemudian, mama dan Lisa menaiki bis untuk bisa pergi ke pasar tradisional di daerah itu. Tak lupa, mama selalu membawa beberapa kantong plastik sebagai tempat meletakkan barang belanjaan.
Lisa membawa kantong plastik itu di dalam kantong yang lebih besar. Sedangkan mama membawa dompet.
“Ma, kita akan membeli apa?” tanya Lisa.
“Pertama-tama, kita akan membeli sayur-mayur” jawab mama. Mama dan Lisa segera pergi ke los sayur, tempat menjual berbagai macam sayur-mayur.
Mama membeli sayur bayam. “Mbak, tidak usah pakai kantong plastiknya. Saya sudah membawa sendiri” pesan mama pada mbak-mbak pedagang sayuran itu. Mbak itu sedikit heran tapi akhirnya menuruti permintaan mama.
Pembeli yang lain pun juga heran. Kebetulan sekali pada saat itu, seorang pembeli bernama ibu Della, mama dari teman Lisa yang bernama Sophie juga ikut heran dan Sophie juga pergi ke pasar saat itu. Lisa menunduk karena tak ingin mendapat ledekan dari Sophie. Sophie sering dijuluki ‘tukang ledek’ karena kebiasaannya yang suka meledek orang lain seenaknya.
Sophie mengangkat bibirnya sebelah. Lisa yakin Sophie punya rencana untuk meledeknya besok di sekolah.
“Sudah Lisa. Kita sekarang membeli sayuran yang lain” kata mama, Lisa hanya mengangguk. “Mari bu” pamit mama pada pelanggan yang lain, mereka hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.
“Sikapnya sangat aneh ya, bu” komentar Bu Della saat Lisa dan mamanya telah pergi. Ibu-ibu yang lain mengangguk termasuk si mbak penjual sayur.
Lisa dan mamanya telah sampai di los ikan kering. “Kita akan membeli apa, ma?” tanya Lisa.
“Kamu mau apa? Silahkan pilih” jawab mama pendek. Mama membeli ikan asin, teri, ikan sepat dan udang kering.
“Berapa mas?” tanya mama pada penjual ikan kering itu.
“Rp20.000, bu” jawab si pedagang. Mama memberikan uang sebesar Rp20.000 kepada si pedagang. Si pedagang menerima uang itu dan akan mengambil sebuah kantong plastik untuk membungkus belanjaan mama.
“Mmm.... Mas, tidak usah pakai kantong plastik saya bawa sendiri kok” cegah mama. Si pedagang sempat bingung, tapi akhirnya juga mengikuti permintaan mama seperti si pedagang sayur yang tadi.
****
Sudah 3 jam mama dan Lisa berada di pasar. Sekarang mereka sudah berada di rumah.
“Hufft.... Aku capek, ma” desah napas Lisa dapat didengar mama.
“Mau minum?” tawar mama sambil menyodorkan segelas air mineral dingin. Lisa menerima air itu dengan senang hati, lalu meminumnya.
“Hari sudah sangat siang. Bagaimana kalau kita tidur siang?” saran mama. Lisa mengangguk. Lalu segera ke kamar untuk tidur siang.
Lisa segera tidur karena ia memang lelah.
***
Besoknya, Lisa ke sekolah diantar papa. Setelah menyalami papa di dalam mobil, Lisa pun segera ke kelasnya.
Sesampainya di kelas, ternyata Sophie sudah di kelas.
“Hai Lisa, bagaimana kantong kresekmu yang kemarin?” tanya Sophie meremehkan. “Apakah masih ada? Aku boleh minta satu kan? Aku juga mau pakai kantong kresek itu” lanjut Sophie.
Lisa memang sedikit kesal, tapi ia berusaha sabar. Ia berusaha sabar karena teringat kata-kata uztad di masjid, orang yang sabar akan disayang oleh Allh swt.
Lisa meletakkan tas di bangkunya. Ia lalu bicara dengan sahabatnya yang bernama Anesa.
“Iiiih sebal sekali aku” kata Lisa pada Anesa.
“Sabar ya, Lis. Pasti akan ada balasan untuk Sophie suatu hari nanti” ujar Anesa menghibur Lisa.
“Sudahlah, Nes. Aku selalu ingat kata-kata uztad di masjid. Orang sabar itu kan selalu disayang Allah swt”
Pukul 2 siang, Lisa dan Anesa pulang bersama dengan bis.
Sesampainya di rumah, Lisa disambut oleh mama tercintanya. “Hai sayang, bagaimana pelajranmu di sekolah?” tanya mama. Lisa memasang muka sedikit cemberut sebelum menjawab pertanyaan dari mama.
“Kenapa sayang?” tanya mama.
“Mama, aku boleh tanya sesuatu tidak?” Lisa balik bertanya.
“Boleh. Memangnya kamu mau tanya apa?”
“Kenapa mama selalu membawa kantong kersek dari rumah sebelum pergi ke pasr tradisional?” tanya Lisa.
“Lisa sayang anak mama, kamu tahu kan kalau plstik adalah salah satu benda mati yang tidak bisa diuraikan?” tanya mama. Lisa mengangguk. “Nah, oleh karena itu. Mama ingin agar bumi kita ini tetap terjaga. Jika kita memakai barang berbahan plastik secara berlebihan, pasti akan berdampak buruk pada lingkungan. Andai saja kita membuang sampah plastik di sembarang tempat. Lalu sampah itu akan terkubur dengan sendirinya di dalam tanah, lalu sampah itu tidak bisa diuraikan. Bagaimana?” jelas mama panjang.
Sekarang Lisa baru mengerti betapa berbahayanya jika sampah plastik digunakan secara berlebihan itu akan merusak lingkungan. Lisa berniat akan mengikuti jejak mamanya. Menjaga lingkungan agar bumi tercinta terus hijau dan terjaga. Bumiku,hijaulah selamanya, kata Lisa dalam hati.
***






Comments

Post a Comment

Hindari kata Kata Kotor

Popular posts from this blog

TIMUN MAS IN ENGLISH (Story Telling)

     Once upon a time, there was a widow who lived alone,Because there was no one on her side,she felt and dreamed of the presence of a child.In the small village.She say at heart”when I have a child,I tired of live alone”.. And she think for call BUTO IJO.             Widow  : It has been a long time I haven’t got a child, Last minnner is call buto ijo.                           (She clack his hand, and buto ijo is coming)             Buto ijo : ha..ha…ha…ha…. !! Why you called me ??             Widow              : I have one request to you it has been a long time I haven’t a child. Can                             you help me ?             Buto ijo : of course, but I have one prerequirement for you!             Widow              : what is ?             Buto ijo : If you have a child, you must give me if your child grow up.             Widow              : O.K !!!             Buto ijo : This is a seeds cucumber. And if cucumber already ripe. Pick them

TERMAKAN JANJI SENDIRI

Cerita rakyat dari Sumatera Barat Dahulu kala, di kampung Alai, di pesisir utara pantai Tiku. Ada seorang gadis bernama Puti Juilan. Ia sangat cantik namun tak ada yang berani mendekatinya karena ia adalah seorang cucu dari seorang bangsawan di negeri itu. Kakeknya seorang saudagar kaya pemilik puluhan perahu yang melayari seluruh pelabuhan di sepanjang pantai dari Natal di utara sungai sampai ke Indrapura di selatan. Pemuda yang tinggal dinegeri itu dan negeri sekitarnya kebanyakan menjadi nelayan atau anak perahu. Kalaupun banyak orang kaya atau putri turunan bangsawan yang patut-patut, semuanya telah beristri dan beranak-pinak. Hal ini menyebabkan Puti Juilan menjadi murung, lebih-lebih ketika seorang demi seorang gadis seusianya telah mendapat jodoh. Cemaslah hati kakeknya. Maka dari itu, diadakanlah pesta yang besar di gelanggang keramaian, tempat orang menghibur diri dan bercengkrama. Dikirimlah undangan kemana-mana agar orang-orang berdatangan. Sampai gelanggang ke

JENIS TEATER TRADISIONAL NUSANTARA

1.       Teater Ketoprak Ketoprak adalah jenis teater yang lahir dan berkembang di Yogyakarta sekitar 1925-1927 dengan nama awal ‘ketoprak ongkek’ atau ‘ketoprak barangan’ yang hampir setingkat dengan ngamen. Alat musik pengiringnya terdiri atas kenong, gendang, terbang dan seruling. Teater ini biasanya disajikan dengan cara menari, berjoget disertai nyanyian dan melibatkan dialog-dialog bahasa Jawa sehari-hari.                              2.       Wayang Orang Wayang orang adalah cerita yang mengambil lakon dalam kisah pewayangan (wayang purwa/wayang kulit). Kisah yang diambil seputar kisah Ramayana dan Mahabharata. Biasanya wayang ini dipentaskan dengan pemeran orang dewasa dan disajikan dengan gerakan tari.                             3.       Reog Reog adalah seni tradisional hiburan rakyat yang dipertontonkan dalam bentuk tarian di tempat terbuka. Reog mengandung unsur magis. Penari utamanya mengenakan hiasan topeng berkepala singa dengan hiasan bulu